PNews.id-Perjanjian damai dagang fase satu yang melibatkan dua perekonomian terbesar di dunia yakni Amerika Serikat (AS) – China akan terwujud, harga emas global justru naik karena pengaruh perpolitikan di AS.
Harga emas di pasar spot global ditutup naik 0,5% pada harga US$ 1,477.09 per ounce dan telah naik lebih dari 1,2% seminggu ini. Secara mingguan harga emas berada di jalur kenaikan tertinggi hampir dalam 3 bulan.
Di pasar berjangka AS (US Derivative) harga emas ditutup naik 0,6% pada US$ 1,481.20 per ounce.
Dari perkembangan perang dagang, Presiden AS Donald Trump mengatakan China akan melakukan pembelian produk pertanian AS yang mencapai US$ 50 miliar.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan membatalkan tarif barang-barang asal China saat Washington dan Beijing menyelesaikan kesepakatan perdagangan fase awal.
“Fakta bahwa emas diperdagangkan mendekati $ 1.475 menunjukkan bahwa masih ada minat yang baik di pasar emas … Meskipun kita telah melihat beberapa risk appetite muncul di belakang kesepakatan perdagangan fase satu, ketidakpastian lainnya terus berlarut-larut di sekitar prospek perpolitikan AS,” kata analis Standard Chartered Bank, Suki Cooper, dikutip CNBC International.
Komite DPR AS yang dikontrol Partai Demokrat telah menyetujui tuduhan penyalahgunaan kekuasaan Presiden Donald Trump pada hari Jumat, membuat pihak kongres hampir yakin bahwa Trump akan menjadi presiden Amerika ketiga dalam sejarah yang akan dilengserkan.
Akibatnya, dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang kuat dunia lainnya. Kini Dolar Index atau indeks yang mengukur keperkasaan dolar terhadap enam mata uang kuat dunia lainnya berada di level 97,17, turun 0,23% pada hari Jum’at.
Hal ini membantu harga emas untuk naik, ketika dolar AS bergerak turun maka harga emas akan naik karena secara internasional harga emas diukur menggunakan dolar AS atau yang dikenal sebagai green back.
Discussion about this post