PNews.id, Tuban-Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Timur (Jatim), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Kawasan TPPI akan dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional yang menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kawasan TPPI tersebut akan dikembangkan menjadi industri petrokimia nasional yang menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Ya ini kilang TPPI Trans Pacific Petrochemical Indotama. Ini adalah merupakan salah satu kilang yang terbesar di negara kita, yang dapat menghasilkan produk aromatik, baik para-xylene, ortho-xylene, bensin, toluene, heavy aromatic, dan juga penghasil BBM, premium, pertamax, elpiji, solar, kerosene, ini bisa untuk semuanya,” kata Presiden kepada awak media seusai peninjauan.
Melihat besarnya potensi kilang tersebut, Presiden langsung menyampaikan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama untuk segera menyelesaikan kilang tersebut.
Terlebih, Presiden menilai, dirinya telah cukup lama menunggu penyelesaian kilang tersebut. “Oleh sebab itu, tadi saya sampaikan kepada Menteri BUMN, Dirut Pertamina, dan Komut Pertamina agar tidak lebih dari tiga tahun, harus rampung semuanya. Mintanya tadi empat tahun, tapi tiga tahun harus rampung semuanya,” ucapnya.
“Entah itu dengan kerja sama, entah itu dengan kekuatan sendiri. Saya kira ada pilihan-pilihan yang bisa diputuskan segera. Tapi saya minta nanti di Januari sudah ada kejelasan mengenai ini karena ini saya tunggu sudah lima tahun,” tambah Jokowi.
Terkait kepemilikan saham, setelah restrukturisasi, Pertamina memegang saham mayoritas sebesar 51 persen. Sementara 47 persen saham dipegang oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan. Sedangkan 2 persen sisanya, masih dipegang pemilik lama yaitu PT Silakencana Tirtalestari.
“Ya masih 2 persen, tapi akan segera kita selesaikan. Januari yang saya bilang tadi, harus rampung,” tandas Jokowi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam siaran persnya menyatakan, peluang pasar bisnis petrokimia di Indonesia berkisar di angka Rp 40-50 triliun per tahun. Selain itu, bisnis petrokimia mempunyai margin lebih tinggi dibanding BBM.
“Pembangunan komplek industri Petrokimia akan lebih menjamin keberlanjutan bisnis perseroan, karena sesuai dengan tren bisnis masa depan,” ujar Nicke.
Discussion about this post